– Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan pihaknya akan terus memperkuat kerja sama dengan Rusia untuk mendukung pasar minyak dunia. “Bagian dari apa yang telah kami lakukan (pada hari Senin) dengan bantuan rekan rekan kami dari Rusia juga untuk mengurangi sisi sinis penonton tentang apa yang terjadi antara Saudi dan Rusia dalam masalah khusus itu,” kata Pangeran Abdulaziz dalam sebuah pernyataan, Rabu (5/7/2023). "Cukup jelas bahwa kami telah mengeluarkan tidak hanya perpanjangan (pemotongan minyak) tetapi juga dengan validasi dari pihak Rusia," sambungnya.
Arab Saudi dan Rusia yang merupakan pengekspor minyak terbesar dunia telah memperdalam pengurangan pasokan minyak pada Senin (3/7/2023) dalam upaya untuk meningkatkan harga minyak. Namun langkah itu hanya bertahan sebentar. Pada Rabu (5/7/2023), patokan Brent berjangka masih berada di angka 76,30 dolar AS per barel dan tetap di bawah 80 hingga 100 dolar AS per barel yang dibutuhkan sebagian besar negara OPEC untuk menyeimbangkan anggaran mereka. Sementara itu, Amerika Serikat (AS) yang merupakan produsen minyak terbesar di luar OPEC Plus telah berulang kali meminta kelompok tersebut untuk meningkatkan produksi guna membantu ekonomi global, tetapi juga mengkritik kerja sama Saudi dengan Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Di sisi lain, Arab Saudi telah berulang kali menolak panggilan AS dan Pangeran Abdulaziz secara tegas mengatakan pemangkasan produksi minyak bersama terbaru yang disetujui oleh Rusia dan Arab Saudi pekan ini membuktikan para skeptis salah. Israel Alami Kekalahan Terburuk di Gaza: 21 Tentara Tewas dalam 24 Jam Hamas Berjaya! Israel Alami Hari yang Buruk, 21 Tentara & Perwira Israel Tewas dalam Sehari di Gaza
Cara Atasi Biduran yang Suka Kambuh, dr Zaidul Akbar Anjurkan Konsumsi Herbal hingga Singgung Emosi VIDEO Tentara Israel Kembali Tertekan, 21 Prajurit Tewas dalam Satu Serangan Hamas Satukan Lagi Arya Saloka dan Amanda Manopo? Ikatan Cinta Season 2 Disentil Ikbal Fauzi dan Sutradara Halaman 4
24 Tentara Israel Tewas Saat Akan Hancurkan Rumah Warga Gaza Muhaimin Syarif Bantah Isu Ia Dipenjara Setelah Diperiksa KPK Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93 94 Kurikulum Merdeka: Membandingkan Isi Teks Halaman all
Pengetatan Pasar Minyak Badan Energi Internasional memperkirakan pasar minyak akan mengetat pada paruh kedua tahun ini, sebagian karena pemangkasan oleh OPEC Plus. Bos raksasa energi Saudi Aramco, Amin Nasser tetap optimis tentang pertumbuhan permintaan dalam jangka menengah karena ekonomi China dan konsumsi bahan bakar jet global masih belum pulih dari penurunan selama pandemi.
Sementara itu, Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Al Mazrouei mengatakan pemangkasan minyak terbaru harus cukup untuk membantu menyeimbangkan pasar minyak. “Pemotongan pasokan minyak ini harus cukup untuk menilai pasar dan melihat keseimbangan pasar," kata Mazrouei. Dia lebih lanjut mengatakan UEA tidak akan berkontribusi pada pemangkasan baru karena sudah memproduksi minyak jauh di bawah kapasitasnya.