Situasi geopolitik global yang akhir akhir ini memanas akibat perang Rusia Ukraina membuat banyak industri sempat was was. Penutupan pabrikan otomotif di Rusia berdampak besar bagi banyak automaker. Akan tetapi, kondisi ini justru tidak berpengaruh terhadap ekspor industri makanan dan minuman (Mamin) dari Indonesia.
"Kita bersyukur untuk Mamin sawit maupun non sawit, baik proses maupun semi proses food HS16 HS24 kita masih tumbuh ekspornya. Periode Januari Mei kemarin untuk proses dan semi proses food di luar sawit kita tumbuh 4,3 miliar dolar AS, tahun lalu hanya 4 miliar dolar AS. Ada pertumbuhan 8 persenan," tutur Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman, Selasa (18/7/2023).
Klarifikasi Dishub soal Petugas Naiki Kap Mobil Warga, Tak Terima Diberi Jari Tengah: Bolak balik Tajikistan Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia 2024, Indonesia Semakin Dekat Kronologi Petugas Dishub Jakarta Naik ke Kap Mesin Mobil, Pengemudi Sempat Acungkan Jari Tengah
Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Ungkap Peta Elektabilitas Tertinggi Calon Presiden 2024 Halaman 4 Bangkapos.com Viral Petugas Dishub Naik ke Kap Mobil yang Tak Mau Diberhentikan, Sopir Sempat Acungkan Jari Tengah Nasib Andhara Early Dulu Artis Terkenal, Kini Jual Dimsum di Sekolah Hingga Jadi Sopir Antar Siswa
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93 94 Kurikulum Merdeka: Membandingkan Isi Teks Halaman all Bahkan, industri Mamin Tanah Air bisa memperluas ekspor ke emerging market, seperti Afrika hingga Timur Tengah. "Kita juga mengembangkan ekspor ke emerging market, seperti Afrika, Middle East, Arab Saudi. Kemarin musim haji banyak produk kita yang tembus ke Arab Saudi," ungkapnya.
Selain itu, industri Mamin Indonesia juga berhasil melayani ekspor ke negara yang mengalami kekurangan stok produk seperti ayam. "Kita juga bisa melayani negara yang terhambat, seperti Malaysia, mereka kekurangan produk berbasis ayam. Kita juga bisa ekspor sekarang ke Singapura dan Jepang, karena mereka sedang mengalami kesulitan. Lalu juga negara yang mengalami kesulitan untuk produk pangan olahan, kebetulan kita juga bisa memenuhi permintaan mereka. Jadi ekspor kita masih bisa tumbuh," jelas Adhi.