Banyak masyarakat menganggap obesitas bukanlah penyakit. Obesitas sering kali dipandang sebagai masalah kecantikan, akibat malas bergerak dan makan berlebih. Padahal obesitas dapat berujung pada penyakit kronis.
Ia menerangkan, obesitas telah masuk ciri ciri sebagai penyakit, karena bertahan jangka panjang dan sering kambuh. "Jangan harapkan bahwa orang yang sudah turun berat badan lalu stabil terus pasti akan naik lagi karena kegemukan itu penyakit. Banyak mekanisme yang bisa mengembalikan berat badan semula. Jadi penanganannya harus jangka panjang," jelas dia. Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Elektabiilitas Capres Terkuat Versi 3 Lembaga Survei
Jadwal 16 Besar Liga Champions Siaran Langsung SCTV, Man City, Porto vs Arsenal, Real Madrid dan PSG Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93 94 Kurikulum Merdeka: Membandingkan Isi Teks Halaman all Dokter Johanes membeberkan, akibat obesitas maka seseorang akan mengalami banyak gangguan kesehatan.
Seperti kaki yang tidak mampu menompang berat berat berlebih. Lalu, gangguan aliran balik pembuluh darah dan pembuluh limfa. Selain juga ada masalah seperti sesak nafas. Serta gangguan jantung.
"Jantung bekerja lebih keras pembesaran jantung bilik jantung bagian kiri lama lama timbul gagal jantung, juga timbul sudden cardiac death atau kematian mendadak," jelas dia. Selain penyakit tersebut, penyakit penyerta dari obesitas adalah diabetes tipe 2, hipertensi, dislipidemia, perlemakan hati, GERD, stroke, sleep apnea, nyeri sendi seperti osteoarthritis, asam urat tinggi, dan meningkatnya resiko terkena kanker tertentu. Menurutnya, kasus obesitas yang terjadi akhir akhir merupakan puncak gunung es.
Sudah banyak kasus obesitas berat ada di Indonesia namun tidak terekspos. "Paling penting itu adalah menjaga pola makan sehat, jangan berlebihan asupan kalorinya. Kalau perlu konsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik," jelas dokter Johanes. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.