Telur merupakan bahan makanan yang murah, mudah didapat, dan bisa diolah menjadi apa saja. Karena fleksibilitas inilah, telur menjadi menu yang paling sering dijangkau oleh masyarakat. Selain lezat dan gurih, telur sangat disukai oleh banyak orang karena berbagai manfaat dan olahannya.
Mulai dari menjadikannya muffin atau omelet sayur, telur orak arik dengan nasi goreng, hingga telur mata sapi sederhana, membuat telur semakin dicintai. Kendati demikian, apakah telur tersebut boleh dikonsumsi setiap harinya? Untuk mengetahui jawabannya, simak paparan dari Ahli Diet, Susan Campbell, RD, seperti yang dilansir dari Cleveland Clinic berikut ini.
Pertama, perlu diketahui bahwa sebutir telur dapat memberikan kita enam gram protein dan kaya akan vitamin, mulai dari vitamin A, vitamin E, vitamin B12, vitamin B9 (folat) dan lutein. VIDEO Prancis, Italia hingga Spanyol Ogah Bantu Amerika Serang Houthi Yaman Pasukan Houthi Yaman Luncurkan Rudal Hantam Kapal Milik AS
Sama sama Putra Sulsel, Intip KeakrabanKapolda Andi Rian Djajadi dan Pangdam Bobby Rinal VIDEO Jumlah Tentara Inggris 'Menyusut' Usai Serang Yaman, AS KELIMPUNGAN Hadapi Houthi Sendirian Eks PSM Makassar Makin Gacor Jelang Lawan Persija, Cetak 2 Gol saat Borneo Bantai Serpong City 8 0
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93 94 Kurikulum Merdeka: Membandingkan Isi Teks Halaman all "Bagi mereka yang memiliki budget minim, telur bisa menjadi sumber protein berkualitas dan bernutrisi," ungkap Campbell. Adapun manfaat dari berbagai vitamin yang terkandung dari telur tersebut seperti berikut.
Vitamin A : Dapat mendukung perkembangan sel dan metabolisme tubuh, serta baik untuk kesehatan mata dan penglihatan. Vitamin B12 : Menjaga kesehatan sel darah dan sel saraf tubuh. Vitamin E : Dapat berperan sebagai antioksidan dan melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif.
Vitamin B9 (folat) : Dapat membantu tubuh membuat sel darah merah baru dan mendorong perkembangan janin saat hamil. Lutein : Sejenis pigmen organik yang dikenal dengan karotenoid dan dapat ditemukan di salmon, wortel, dan ubi. Tak hanya itu saja, lutein yang membuat warna kuning telur menjadi cerah ini juga dapat membantu mengurangi degenerasi makula terkait usia.
Putih telur mengandung sekitar 60 persen dari jumlah total protein dalam telur, sedangkan kuning telur mengandung lebih banyak lemak jenuh dan kolesterol. Lebih lanjut, studi yang meneliti asam lemak dalam kuning telur telah menunjukkan bahwa kuning telur memiliki sifat anti inflamasi, sifat antioksidan, serta membantu peningkatkan memori dan memberikan perlindungan kardiovaskular. Lalu saat dimakan utuh, penelitian lain menunjukkan telur dapat berdampak positif pada massa otot, meskipun masih diperlukan lebih lanjut.
Jawabannya adalah boleh. Asalkan, kita tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular dan memiliki kadar kolesterol darah yang sehat. Jika memiliki penyakit kardiovaskular atau kadar kolesterol tinggi, batasi konsumsi telur hingga hanya tiga hingga empat telur utuh per minggu, yang sebaiknya dipatuhi oleh semua orang, termasuk mereka yang sehat. Pasalnya, kuning telur memiliki lemak jenuh dan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, sehingga meski aman bagi mereka yang sehat, sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari.
Lalu, penting pula untuk mempertimbangkan makanan lain yang dimakan bersama telur. "Saat memasak telur, sebaiknya hindari menambahkan lemak hewani seperti mentega, lemak bacon, dan lemak babi karena mengandung lemak jenuh juga," saran Campbell. "Lebih baik menggunakan minyak zaitun atau semacam minyak nabati sebagai gantinya. Bahkan, Anda bisa membuat putih telur terlihat enak tanpa menambahkan banyak lemak hewani dengan menumisnya dengan sayuran, salsa, atau herba lain," lanjutnya.
Perlu diingat, kandungan kolesterolnya yang tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung, hiperlipidemia (kolesterol tinggi), dan diabetes tipe 2. Sehingga, sebaiknya pertimbangkan kembali sebelum makan telur utuh setiap hari. Kita juga bisa mempertimbangkan untuk membeli telur organik.
Pasalnya, kuning telur dari telur tersebut cenderung memiliki lebih sedikit kolesterol dan tingkat lutein yang lebih tinggi. Bahkan dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi satu telur organik sehari dapat meningkatkan kadar lutein tanpa meningkatkan kadar kolesterol. Namun, Campbell mengatakan penelitian telah menunjukkan bahwa kolesterol pada orang berusia 65 tahun ke atas justru tidak terlalu terpengaruh pada pola makan, berbeda dengan mereka yang berusia 30 an dan lebih muda.
Karena itu, manula dapat mengonsumsi hingga dua butir telur utuh per hari jika memiliki kadar kolesterol normal. "Untuk manula, itu bisa menjadi sumber protein yang sangat baik," kata Campbell. Baca berita lain seputar kesehatan
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.