Apple baru saja merilis smartphone terbarunya yakni iPhone 15 Series pada September lalu. Perusahaan yang berbasis di Cupertino, Amerika Serikat itu menghadirkan sejumlah pembaruan untuk iPhone 15, seperti fitur Dynamic Island untuk seluruh model perangkat tersebut hingga port USB C menggantikan port Lightning yang terdapat pada iPhone 14. Namun, permintaan terhadap iPhone 15 di China justru lebih lemah dibandingkan model tahun lalu.
Menurut laporan terbaru dari Counterpoint Research, penjualan iPhone 15 turun 4,5 persen di China dibandingkan dengan penjualan iPhone 14 dalam dua pekan pertama setelah peluncurannya. Laporan tersebut muncul di tengah terpuruknya perekonomian Negeri Tirai Bambu seiring dengan semakin ketatnya persaingan di antara vendor vendor kelas atas khususnya dari produsen smartphone lokal seperti Huawei. “Kami melihat banyak nasionalisme saat ini karena konsumen China berpikir bahwa mereka telah dirugikan oleh pemerintah AS dan sanksinya, tertarik pada Huawei Mate 60 dan hal ini mulai memengaruhi volume Apple,” kata Jeff Fieldhack, direktur di Counterpoint Research.
Heboh Truk Berisi 226 Anjing Lewat Jalan Tol, Berhasil Diamankan Polisi Setelah Dapat Laporan TERANCAM, Nasib Warga Desa Wolutengah di Kecamatan Kerek Tuban Terbeton Jalan Tol Demak Tuban Punya Suami Kaya Raya, Maia Estianty Jawab Tegas Rasa Iri Denise Chariesta: Jangan Pernah Bergantung Halaman 4
Kebakaran di SMAN 6 Jakarta yang Tewaskan Sekuriti Tak Ada Kesengajaan, Polisi: Memang Musibah Hasil Akhir Persewar vs Gresik United: Penalti Penentu, Laskar Joko Samudro Naik di Klasemen Liga 2 Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 126 127 Semester 2: Pertanyaan Telaah Halaman 3
Di saat yang sama, banyak pihak mengatakan China merupakan pasar terpenting dan juga pasar terbesar kedua bagi Apple setelah Amerika Serikat. Fieldhack mengatakan dia tidak percaya Huawei akan mengungguli Apple saat ini dalam hal penjualan ponsel pintar. Namun, ia memperkirakan minat yang berkelanjutan terhadap Mate 60 akan terus meningkat. “Apple memperoleh banyak keuntungan selama periode peluncurannya tahun lalu, dimana Apple menjadi vendor smartphone nomor satu di China,” ujar Fieldhack.
“Segalanya terlihat kuat. Namun kini dengan adanya ketegangan dan persaingan politik, hal ini menjadi perhatian,” pungkasnya.